Kenapa Muara Academy Dibuat?

Alasan dibuatnya Muara Academy dan bagaimana Muara Academy memecahkan masalah demand, talent gap dan talent matching yang terjadi di Indonesia.

Di tulis oleh

Bayu Aldi Yansyah

Di publikasikan pada

Tuesday, February 23, 2021

Di blog ini rencananya saya akan berbagi tentang behind the scene pembuatan Muara Academy. Ini adalah post pertama di blog ini.

Buat pembaca yang belum tau, Muara Academy adalah Data Science Education platform yang sedang saya kembangkan. Misinya adalah membantu individual untuk belajar data science, mulai dari data engineering, data scientist dan data analytics.

Di post pertama ini, saya akan membahas tentang apa yang memotivasi saya untuk menginisiasi Muara Academy. Tujuannya sih buat self reminder ya. Jadi ketika saya udah di titik kehilangan semangat untuk ngerjain, saya bisa post ini sebagai reminder tentang misi utama Muara Academy dan komitmen yang sudah saya buat.

Selain untuk self reminder, saya juga pengen pembaca blog ini jadi lebih mengenal tentang awal mula Muara Academy.

Motivasi

Ketika menulis kode pertama untuk membangun Muara Academy, saya kepikiran banyak ide ya. Dari berbagai ide tersebut, saya sampai bingung harus mulai dari mana dan akhirnya saya bertanya pada diri sendiri: "Why? Why you start this?"

Menurut saya ini penting ya, karena pengalaman sebelumnya ide-ide aja ga cukup untuk mendrive motivasi. Harus di mulai dengan tujuan yang jelas.

Bisa dibilang ada 2 hal utama yang memotivasi saya untuk membuat Muara Academy:

  1. Contribution. Saya ingin sekali berkontribusi untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang ada di industri data science Indonesia. Masalah apa? nanti akan saya bahas di bagian selanjutnya.
  1. Opportunity. Saya lihat ada peluang dan saya mencoba untuk mengkapitalisasinya. Tentunya saya akan lebih mengutamakan memberi manfaat ke orang lain dari pada mengambil profit ya. Apa gunanya jualan, tapi ga memberi manfaat buat pembelinya.

Masalah

Masalah terbesar di industri data science di Indonesia adalah banyaknya demand talenta data science dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, tapi sedikit sekali supply talenta data science nya.

Mungkin ada pembaca yang langsung response "bay sekarang data scientist udah overflow kali, // banyak suply dari pada demandnya".

Well itu saya setuju sih. Jadi banyak fresh graduate yang tertarik dengan data science sehingga beraspirasi untuk menjadi data scientist. Which is is a good sign, data science makin di kenal oleh banyak orang.

Tapi yang saya maksut disini lebih ke data science secara general ya, seperti data engineer dan data analyst. Jadi ga hanya data scientist doang.

Untuk itu saya menginisiasi Muara Academy dengan misi utama membuat sumber belajar online data science yang paling komprehensif di Indonesia. Paling lengkap.

Harapan nya semakin banyak orang yang teredukasi tentang data science, sehingga meningkatkan jumlah supply talenta data scientist, data engineer dan data analyst di Indonesia.

Masalah kedua adalah tentang talent gap ya. Talent gap talenta data science yang ada di Indonesia.

Menurut pengelaman saya pribadi, ketika interview kandidat sebagai calon data scientist atau data engineer, realitanya banyak kandidat yang tidak sesuai ekspektasi ya.

Menurut saya, ini terjadi karena banyak kandidat yang fokus belajar hanya tooling aja. TensorFlow, Airflow, Tableau dan lain-lain. Mereka tidak belajar konsep-konsep fundamental yang harus di pahami oleh seorang data engineer, data scientist dan data analyst.

Well saya ga menyalahkan orangnya. Saya juga aware kalau minim sekali tempat belajar tentang data science di Indonesia. Untuk itu, Muara Academy akan memperjelas garis pemisah antara konsep fundamental dan tools yang harus di pelajari oleh seorang data scientist, data engineer dan data analyst.

Harapannya ketika udah belajar di Muara Academy, temen-temen tetap bisa mengaplikasikan skill yang didapat meskipun toolsnya tidak relevan lagi. Jadi ilmu yang kalian pelajari itu bakalan long lasting.

Masalah yang ketiga adalah talent matching.

Misalkan data engineer ya, data engineer pun itu ada 3 macam ya. Yang pertama generalist, yang kedua database-centric yang ketiga pipeline-centric. Nah kadang perusahaan cari data engineer yang pipeline centric tapi kandidatnya itu database centric.

Karena ya itu, kurang efisiennya metode yang digunakan individual dan perusahaan untuk mengkomunikasikan skill level yang mereka punya dan mereka butuhkan.

Untuk memecahkan masalah ini, saya buat Muara Academy untuk membantu individual agar bisa mengkomunikasikan skill level yang mereka punya dengan efisien. Jadi perusahaan jadi tau "Nah kandidat ini yang saya cari". Seperti itu ...

Mungkin di post-post berikutnya saya akan bahas lebih dalam mengenai hal ini.

Awal dari Hal Yang Besar

Jadi itu tadi alasan-alasan kenapa saya menginisiasi Muara Academy dan masalah-masalah yang saya coba selesaikan melalui Muara Academy.

Versi audio dari post ini bisa diakses melalui Spotify Muara Talks.

Jangan lupa follow @MuaraAcademy melalui twitter & telegram untuk mendapatkan update terbaru.